Belajar dari Anak-Anak


Hhmm.. dulu sebenarnya saya tak begitu suka anak-anak. Saya tak punya adik dan selalu saja merasa tersaingi jika ada anak kecil karena akhirnya anak itu lah yang akan jadi perhatian banyak orang. Tapi entah kenapa, saat dewasa, saya suka sekali anak-anak, meski kadang kaku karena malah takut membuatnya menangis. Hehehe...

Anak-anak itu...
Jika sedang kesal setengah mati, memandang wajah anak-anak sungguh menenangkan. Bola mata biji lecinya yang hitam, pipinya yang gembil(chewy... chewy), mau banget nyubit. Tangan dan kakinya yang mungil(bandingkan dengan tangan dan kaki kita). Selalu menyenangkan melihatnya...


Belajar dari anak-anak

Melihat mahluk kecil itu, kadang kala terbersit keinginan untuk kembali merasakan masa kanak-kanak. Setelah diamati, banyak sekali yang bisa dipelajari dari mahluk imut nan lucu bernama anak-anak.

Pertama, kita bisa belajar dari kejujuran anak-anak. Anak-anak selalu mengatakan apa yang mereka inginkan dan mengungkapkan apa yang ia lihat, rasakan dan ingin ia katakan. Tanpa takut. Ia selalu berkata apa adanya. Bagus ya bagus, jelek ya jelek.


Kedua,
anak-anak selalu penuh keriangan. Habis jatuh ia akan menangis sebentar, lalu kembali bermain bersama teman-temannya (meski ada juga anak-anak yang cengeng). Tapi mayoritas tak pernah kapok meski harus jatuh berkali-kali. Dan saat ia menangis, pastinya tak ada yang menyalahkan. Malah mungkin diberi es krim atau permen. (Kalau saya yang nangis, orang-orang mana ada yang ngasih permen -.-)


Ketiga, anak-anak selalu berani melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Tanpa berpikir terlalu lama. Tanpa takut ini, tanpa takut itu. Beda sekali dengan orang dewasa, mempertimbangkan sesuatu memang penting, tapi sering kali kita gagal mencoba karena kita terlalu banyak berpikir dan mempertimbangkan. Kita sering kali tak berani menghadapi resiko yang ada. Maka belajar lah dari anak-anak, lakukan apa yang ingin kau lakukan, karena setiap hal pasti punya konsekuensi.


Keempat, jadi lah pembelajar seperti anak-anak. Belajar banyak hal selalu, menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. Jangan pernah merasa kau adalah gelas yang penuh karena dengan begitu kau akan selalu merasa cukup.


Terakhir, jadilah selalu orang yang selalu bisa menceriakan seperti anak-anak. Menghiasi kehidupan dengan tawa riang, dan membaginya dengan orang-orang disekitar kita. (Tak berarti berubah jadi childish ya).^^



Ayo, bernostalgia, kembali menjadi anak-anak. hehehe...
*cerita iseng

Comments