Dari tidak bisa menjadi AHA!

Belakangan saya merasa amazed dengan keahlian (nggak ahli-ahli banget sih) yang muncul tiba-tiba akibat keterpaksaan kondisi. Dulu saya sangat tidak bisa memasak bahkan membedakan rempah-rempah untuk bahan makanan saja susahnya setengah mati. Tapi sejak kuliah, saya selalu punya keinginan yang besar untuk belajar masak, dengan alasan yang 'enggak banget'. Sering kali mikir, 'nanti anak sama suami gue di kasih makan apa kalo gue nggak bisa masak?'. Taraaa! dan lagi-lagi, waktu tak memberi saya kesempatan untuk melakukannya.

Lalu, saat saya berangkat ke Korea. Betapa sedihnya saya ketika tak ada dapur atau tempat yang bisa saya gunakan untuk memasak. Padahal, kantin seringkali hanya menyediakan makanan yang super duper tidak enak atau malah tidak halal. Babi disup lah, babi digoreng, babi dibakar lah, babi panggang lah, babi dikaldu mungkin dan babi-babi yang lain. Lalu polosnya teman-teman saya akan bilang, "Ini ada sayurannya juga kok, yang daging babinya dipinggirin aja". Tidaaaakk.....


Being an expert is started from self confidence and experiences

Saya menyebutnya berkah Ramadhan. Berbekal pinjaman rice cooker dan sebuah kompor listrik, saya banyak bereksperimen. Saya cuma punya wortel, kentang, telur, cabe hijau, garam, gula, kecap, jamur, lada, odeng dan minyak goreng. Bahkan awalnya saya sendiri tak tau mau mencampurnya menjadi apa. Lalu dengan percaya diri dan sok taunya, saya hanya mencampur aduknya dalam kompor listrik. Tadaaa. Jadilah sup yang akhirnya menjadi menu sahur pertama di asrama. Dan berbagai macam masakan lain yang lumayan enak. ^^

Bahkan dari hal sesimpel itu saya belajar. Bukan hanya soal masak. Tapi soal keberanian memulai. Kadang kita sering tidak percaya diri dengan apa yang kita miliki dan selalu merasa orang lain jauh lebih hebat. Itu semua tergantung pada kreatifitas kita mengolahnya. Dari bahan sesederhana itu saja, kita bisa membuat belasan menu makanan dengan rasa yang berbeda bukan? Apalagi soal kemampuan manusia. Kita akan bisa jauh lebih berkembang jika kita punya keberanian untuk terus mencoba hal yang baru.

Lalu kalau gagal? Kalau gagal, kita masih punya bahan makanan lain yang bisa kita olah jadi makanan lezat. Tak perlu dapur lengkap dan mewah. Bahkan kolong meja belajar bisa jadi laboratorium eksperiman kita. Tak perlu juga hal-hal istimewa lain. Keterbatasan terkadang justru membuat kita menjadi lebih kreatif.

Intinya lebih berani bereksperimen, lebih percaya diri dan lawan keterbatasan yang ada. Be creative :)



*hasil eksperimen pertama :)

Comments