Musim Ketiga

picture - source: google.com

Ah ya, saya selalu ingat saat di mana saya duduk termenung di bawah sebuah pohon di kampus. Lalu saat itu daunnya jatuh tepat dibawah kaki saya. Saya hanya tersenyum seraya bersorak dalam hati "musim gugur! musim gugur!"


Betapa daun itu mudah sekali jatuh, padahal dalam perjalanannya, ia mengalami proses yang panjang ditempa empat musim. Hingga akhirnya ia akan diinjak-injak oleh lalu lalang orang. 


Ini musim ketiga yang saya lewati, awalnya pohon itu berbunga di musim semi, lalu musim panas menghapusnya. Menggantinya dengan daun-daun hijau layaknya tanaman di negeri sendiri. Seorang teman bahkan berceloteh "Pohon di sini memang aneh, yang tumbuh bunganya dulu, baru daunnya."


Musim lagi-lagi membuat pohon-pohon kembali mengubah penampakannya. Hhhmm bahkan mungkin tanaman pun bisa kedinginan hingga ia memilih rehat sejenak dan menggugurkan daunnya. Silly thought. Tapi siapa kira ternyata itu benar.


Musim gugur membuat matahari enggan tinggal lebih lama. Entahlah lah, saya bukan ahli biologi. Saya hanya mencoba menganalisis dengan sedikit bekal pelajaran biologi SMA -yang nilainya pun tak bagus bagus amat-. Saat matahari enggan bersinar lebih lama di bagian dunia lain, maka pohon-pohon semakin sedikit memproduksi klorofil. Yang tersisa dengannya hanya karotenoid dan antosianin. Maka warnanya berubah menjadi oranye. Semakin lama semakin kering karena tak kunjung mendapat makanan. Akhirnya daun itu jatuh.


Simpel kah? Bahkan perjalanan sehelai daun pun harus begitu panjang. Ia akan rehat sejenak membiarkan salju menempel di dahan-dahan pohonnya. Di musim berikutnya ia akan berbunga lagi dan kembali mengalami proses yang sama. Matahari yang membuatnya terus menerus mengulang siklus tersebut. 

Lagi, saya belajar dari alam bahwa hidup adalah rangkaian sebab akibat. Hal sederhana saja yang kita lakukan akan sangat mungkin membawa manfaat bagi orang lain. Apalagi jika kita mampu melakukan hal besar bagi umat ini layaknya matahari yang membuat pohon-pohon itu melakukan mekanisme hebatnya. Maka jadilah sebab bagi keberadaan solusi permasalahan ummat, bukan menjadi PR umat.

dormitory JBNU
8.20 pm 




Comments